Daniel Maoz (29) dihukum penjara seumur hidup oleh pengadilan distrik Yerusalem karena membunuh kedua orang tuanya. Pembunuhan itu dinilai terencana karena Maoz sempat mencari tips dengan kata kunci "Bagaimana membunuh orang tua Anda" di internet.
Maoz melakukan pembunuhan pada tahun 2011. Dia melakukan hal keji itu karena menginginkan harta warisan untuk membayar utang judi.
Polisi bisa menangkap Maoz setelah menemukan DNAnya di lokasi pembunuhan, yaitu di apartemen orang tuanya. Maoz sempat menyangkal dan malah menuduh saudara kembarnya.
Namun polisi menemukan bukti fisik lainnya. Dari pemeriksaan komputer Maoz, ditemukan history pencarian internet yang memberatkan.
Pada penelusuran di komputer, selain yang telah disebutkan sebelumnya, didapati fakta bahwa Maoz pernah melakukan pencarian internet dengan kata kunci "dapatkah sabun membersihkan DNA dari pisau?" dan "pembunuhan untuk warisan."
Maoz masih membantah dengan mengatakan penelusurannya di internet hanya berupa rasa keingintahuan. Namun dengan fakta-fakta itu, Maoz akhirnya diseret ke pengadilan.
sumber:http://posterkini.blogspot.com/2013/07/sebelum-bunuh-orang-tuanya-pria-israel.html
Maoz melakukan pembunuhan pada tahun 2011. Dia melakukan hal keji itu karena menginginkan harta warisan untuk membayar utang judi.
Polisi bisa menangkap Maoz setelah menemukan DNAnya di lokasi pembunuhan, yaitu di apartemen orang tuanya. Maoz sempat menyangkal dan malah menuduh saudara kembarnya.
Namun polisi menemukan bukti fisik lainnya. Dari pemeriksaan komputer Maoz, ditemukan history pencarian internet yang memberatkan.
Pada penelusuran di komputer, selain yang telah disebutkan sebelumnya, didapati fakta bahwa Maoz pernah melakukan pencarian internet dengan kata kunci "dapatkah sabun membersihkan DNA dari pisau?" dan "pembunuhan untuk warisan."
Maoz masih membantah dengan mengatakan penelusurannya di internet hanya berupa rasa keingintahuan. Namun dengan fakta-fakta itu, Maoz akhirnya diseret ke pengadilan.
sumber:http://posterkini.blogspot.com/2013/07/sebelum-bunuh-orang-tuanya-pria-israel.html