"Terpikir di benakku bahwa wanita malam punya banyak duit," kata Jhon kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (8/6/2013).
Jhon mengaku, telah melancarkan aksinya itu sejak 2011 lalu. Awalnya, ia mengencani seorang wanita panggilan bernama Deby, yang ia peroleh dari iklan baris sebuah harian ibu kota.
"Lalu saya telepon dia dan saya ajak dia ke Hotel Pecenongan," kata Jhon.
Untuk mengencani cewek tersebut, Jhon harus merogok kocek Rp 1,5 juta plus uang untuk sewa kamar seharga Rp 300 ribu. Namun, hal itu tidak seberapa dengan hasil kejahatan yang ia dapat.
"Saya waktu itu cuma ambil handphone, 2 handphone. Waktu itu saya jual HP-nya di Cempaka Mas, Jakarta Pusat," kata Jhon.
Sejak itu, Jhon mulai 'ketagihan'. Ia kemudian kembali membooking sejumlah wanita panggilan, mulai dari cewek-cewek pemandu karaoke hingga ayam kampus yang berkelas tinggi.
"Kalau ayam-ayam kampus sama model-model gitu sekali booking itu Rp 5-15 juta. Kata maminya, mereka ini suka dipakai pejabat-pejabat," kata Jhon.
Awalnya, ia mendapat cewek panggilan berkelas kakap, dari seorang mami yang biasa nongkrong di mal besar di kawasan Bundaran Hotel Indonesia. Untuk meyakinkan sang mami, Jhon saat itu mengaku sebagai pengusaha.
"Kebetulan saat itu saya pakai kalung emas yang 300 gram, sehingga maminya percaya kalau saya banyak uang. Lalu saya minta cewek sama mami, " kata Jhon.
Dari situ, link dia ke sejumlah mami kian melebar. Ia pun bisa mengencani sejumlah wanita panggilan yang berkelas. Hingga ia tertangkap, korbannya sudah mencapai puluhan.
"Kalau yang berkelas kan handphonenya banyak, mereka juga pakai perhiasan," tutup Jhon.sumber:http://news.detik.com/read/2013/07/09/152733/2296992/10/jhon-weko-perampok-spesialis-wanita-panggilan-high-class?991104topnews