Sebab Gempa Aceh karena Sesar Semangko

Diposkan oleh Riki handoyo on July 3, 2013

Banda Aceh - Gempa berkekuatan 6,2 skala Richter yang berpusat di Bener Meriah, yang terjadi Selasa lalu, disebabkan oleh patahan sesar Sesangko, bukan akibat aktivitas vulkanik Gunung Api Burni Telong yang ada di kawasan itu.
Hal tersebut disampakan oleh Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Aceh, Faizal Adriansyah, setelah melakukan analisis terhadap gempa tersebut, Rabu, 3 Juli 2013. "Wilayah jalur patahan ini kebanyakan membelah bagian tengah Aceh searah dengan Bukit Barisan," kata Faizal.

Menurut Faizal, gempa tersebut adalah gempa tektonik yang berasal dari segmen patahan Sumatera/patahan Semangko, sama dengan yang terjadi di Pidie pada Januari 2013 lalu. Ciri gempa tektonik, Faizal melanjutkan, cakupan getarannya luas dan bersifat regional karena yang bergerak adalah lapisan kulit bumi.
Patahan Semangko ini juga memiliki patahan-patahan kecil yang menyebar pada beberapa wilayah Aceh, baik di utara maupun selatan, seperti patahan Lokop-Kutacane, patahan Blangkeujeren-Mamas, patahan Kla-Alas, patahan Reunget-Blangkeujeren, patahan Anu-Batee, patahan Samalanga-Sipopoh, patahan Banda Aceh-Anu, dan patahan Lamteuba-Baro.

Gempa darat yang disebabkan patahan itu sangat dangkal, hanya pada kedalaman 10 kilometer, sehingga memicu efek getaran sangat besar dan dapat mengguncang lapisan bumi dengan kuat, walaupun magnitude-nya kecil. Wilayah yang dilalui patahan Semangko ini sangat rentan terhadap longsor. Wilayah Bener Meriah dan Aceh Tengah juga banyak perbukitan.

Menurut pakar geologi tersebut, yang perlu diwaspadai masyarakat adalah longsoran atau gerakan tanah sepanjang wilayah tengah Aceh akibat terganggunya kestabilan lereng. Terkait Gunung Api Burni Telong, gempa tektonik tidak serta-merta mengakibatkan peningkatan aktivitas gunung api tersebut. "Hanya yang diperlukan adalah pemantauan untuk meningkatkan kewaspadaan," ujarnya.
ADI WARSIDI

sumber: id.berita.yahoo.com