Seorang pasien di Rusia ditinju oleh dokternya sendiri, sesaat setelah menjalani operasi jantung. Si dokter yang merupakan ahli anestesi mengatakan ia tersinggung dengan sikap pasien yang dianggap tidak menaruh hormat pada dirinya.
Aksi sang dokter yang bernama Dr Andrey Votyakov ini terekam oleh kamera sedang melayangkan tinjunya ke wajah pasien. Tidak cukup hanya sekali, ia pun kembali membanting kepalan tangannya ke jantung pasien yang baru saja dioperasi.
Insiden yang terjadi pada Februari 2013 tersebut akhirnya berujung pada tewasnya si pasien.
Sebelum aksi sadis itu terjadi, sang dokter dan si pasien tampak saling beradu argumen. Kepada penyidik, Dr Votyakov mengaku tersinggung karena pasien tidak menaruh rasa hormat lewat kata-kata yang diucapkan saat ia masuk ke ruangan tersebut.
"Begitu saya masuk, dia mulai memanggil saya dengan berbagai sebutan yang merendahkan. Saya tersinggung. Kami menghabiskan banyak waktu menangani kasus rumit dan membantunya pulih, tapi dia tidak mengucapkan satu kata pun yang menunjukkan rasa syukur. Lalu juga saya sedang mengalami kelelahan kronis. Saya jengkel, saya pukul dia beberapa kali," kata Dr Votyakov seperti dikutip dari Daily Mail, Kamis (4/7/2013).
Dr Votyakov yang pada saat itu menjabat sebagai kepala bagian anestesiologi dan layanan intensif, telah meminta maaf pada keluarga pasien. Ia pun telah dipecat dari jabatannya karena ulahnya sendiri yang akhirnya membuat nyawa si pasien melayang sia-sia.
Kasus ini telah ditangani oleh kepolisian setempat untuk selanjutnya akan diinvestigasi.
Aksi sang dokter yang bernama Dr Andrey Votyakov ini terekam oleh kamera sedang melayangkan tinjunya ke wajah pasien. Tidak cukup hanya sekali, ia pun kembali membanting kepalan tangannya ke jantung pasien yang baru saja dioperasi.
Insiden yang terjadi pada Februari 2013 tersebut akhirnya berujung pada tewasnya si pasien.
Sebelum aksi sadis itu terjadi, sang dokter dan si pasien tampak saling beradu argumen. Kepada penyidik, Dr Votyakov mengaku tersinggung karena pasien tidak menaruh rasa hormat lewat kata-kata yang diucapkan saat ia masuk ke ruangan tersebut.
"Begitu saya masuk, dia mulai memanggil saya dengan berbagai sebutan yang merendahkan. Saya tersinggung. Kami menghabiskan banyak waktu menangani kasus rumit dan membantunya pulih, tapi dia tidak mengucapkan satu kata pun yang menunjukkan rasa syukur. Lalu juga saya sedang mengalami kelelahan kronis. Saya jengkel, saya pukul dia beberapa kali," kata Dr Votyakov seperti dikutip dari Daily Mail, Kamis (4/7/2013).
Dr Votyakov yang pada saat itu menjabat sebagai kepala bagian anestesiologi dan layanan intensif, telah meminta maaf pada keluarga pasien. Ia pun telah dipecat dari jabatannya karena ulahnya sendiri yang akhirnya membuat nyawa si pasien melayang sia-sia.
Kasus ini telah ditangani oleh kepolisian setempat untuk selanjutnya akan diinvestigasi.
sumber:http://www.mindtalk.com/ch/newpost#!/post/51d55101f7b73039bb00006c