Mataram, NTB- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lombok Utara, NTB, melaporkan gempa bumi berkekuatan 5,4 skala Richter yang mengguncang Pulau Lombok, pukul 12.42 WITA Sabtu, mengakibatkan 1.700 rumah rusak berat dan 24 korban terluka.
Kepala BPBD Kabupaten Lombok Utara, Iwan Asmara, di Tanjung, Sabtu, mengatakan, data sementara jumlah bangunan yang rusak dan korban luka-luka itu berasal dari tiga kecamatan yang paling parah dilanda gempa, yakni Kecamatan Gangga, Tanjung, dan Kecamatan Pemenang.
"Korban luka berat tiga orang, kini sedang dirawat di RSUD Tanjung. Hingga kini, belum ada laporan mengenai adanya korban meninggal dunia," katanya.
Ia mengatakan, selain ribuan rumah warga rusak parah, bencana alam itu juga mengakibatkan 27 tempat ibadah rusak berat, terdiri atas 15 masjid, 10 pura, dan dua wihara.
Menurut laporan sementara ada sejumlah desa di tiga kecamatan yang cukup parah dilanda gempa tersebut, antara lain, Desa Jenggala, Tanjung, Sokong, Medana, Tegal Maja, dan Teniga.
Di enam desa itu, kata dia, cukup banyak rumah yang roboh dan rata dengan tanah, terutama yang menggunakan bahan bangunan dari batako.
"Warga yang rumahnya rusak parah akibat gempa itu untuk sementara menumpang di rumah warga lain yang kerusakannya tidak terlalu parah atau tidur di beru'gak (sejenis joglo)," katanya.
Menurut dia, Bupati Lombok Utara, Djohan Sjamsu, telah meninjau sejumlah desa yang paling parah dilanda gempa yang juga dirasakan cukup keras di Pulau Lombok maupun Pulau Sumbawa.
Kepala Desa Medana, Kecamatan Tanjung, Subianto Jaswadi, mengatakan informasi sementara empat dusun cukup parah dilanda gempa, yakni Kopang, Orong Ramput, Gol, dan Teluk Dalem.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, lokasi gempa berkekuatan 5,4 SR itu di sekitar 14 kilometer barat laut Lombok Barat dengan koordinat 8.43 Lintang Selatan--116.04 Bujur Timur, sedangkan pusat gempa di kedalaman 10 kilometer.
Kepala BPBD Kabupaten Lombok Utara, Iwan Asmara, di Tanjung, Sabtu, mengatakan, data sementara jumlah bangunan yang rusak dan korban luka-luka itu berasal dari tiga kecamatan yang paling parah dilanda gempa, yakni Kecamatan Gangga, Tanjung, dan Kecamatan Pemenang.
"Korban luka berat tiga orang, kini sedang dirawat di RSUD Tanjung. Hingga kini, belum ada laporan mengenai adanya korban meninggal dunia," katanya.
Ia mengatakan, selain ribuan rumah warga rusak parah, bencana alam itu juga mengakibatkan 27 tempat ibadah rusak berat, terdiri atas 15 masjid, 10 pura, dan dua wihara.
Menurut laporan sementara ada sejumlah desa di tiga kecamatan yang cukup parah dilanda gempa tersebut, antara lain, Desa Jenggala, Tanjung, Sokong, Medana, Tegal Maja, dan Teniga.
Di enam desa itu, kata dia, cukup banyak rumah yang roboh dan rata dengan tanah, terutama yang menggunakan bahan bangunan dari batako.
"Warga yang rumahnya rusak parah akibat gempa itu untuk sementara menumpang di rumah warga lain yang kerusakannya tidak terlalu parah atau tidur di beru'gak (sejenis joglo)," katanya.
Menurut dia, Bupati Lombok Utara, Djohan Sjamsu, telah meninjau sejumlah desa yang paling parah dilanda gempa yang juga dirasakan cukup keras di Pulau Lombok maupun Pulau Sumbawa.
Kepala Desa Medana, Kecamatan Tanjung, Subianto Jaswadi, mengatakan informasi sementara empat dusun cukup parah dilanda gempa, yakni Kopang, Orong Ramput, Gol, dan Teluk Dalem.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, lokasi gempa berkekuatan 5,4 SR itu di sekitar 14 kilometer barat laut Lombok Barat dengan koordinat 8.43 Lintang Selatan--116.04 Bujur Timur, sedangkan pusat gempa di kedalaman 10 kilometer.