Los Angeles, GATRAnews - Berita meninggalnya aktor James Gondolfini mengejutkan dunia perfilman, teater, penggemar dan rekan-rekannya. Gandolfini, aktor bertubuh kekar pemeran bos gangster New Jersey dalam serial televisi HBO, The Sopranos, meninggal dunia, Rabu (19/6), saat berada di Roma, demikian pernyataan yang dikeluarkan HBO. Gandolfini, 51 tahun, yang mengawali karier teater di New York, memulai debutnya di Broadway dalam pementasan ulang A Streetcar Named Desire pada 1992, meninggal karena serangan jantung, kata juru bicara HBO Mara Mikialian kepada Reuters.
Sejak The Sopranos mengakhiri enam seri tayangannya pada Juni 2007, Gandolfini muncul dengan sejumlah peran layar lebar, termasuk film thriller spionase Zero Dark Thirty dan komedi The Incredible Burt Wonderstone.
Sebelum meninggal, Gandolfini tengah terlibat proyek pembuatan serial HBO berjudul Criminal Justice.
HBO menolak berkomentar lebih jauh tentang serial tersebut namun mengatakan bahwa serial tersebut masih dalam pengembangan dan Gandolfini terlibat di dalamnya.
"Kami semua terkejut dan merasakan kesedihan mendalam atas kehilangan anggota keluarga yang kami sayang," kata saluran televisi tersebut dalam pernyataannya, seperti dikutip dari Antara.
Nama Gandolfini mencuat saat memerankan Tony Soprano, tokoh fiksi kepala geng keluarga New Jersey dalam serial The Sopranos.
Sebagai Tony Soprano, Gandolfini membuat sebuah tokoh gangster yang jauh berbeda dengan gambaran dalam film-film Amerika Serikat sebelumnya.
Ia sanggup membunuh musuh dengan tangannya sendiri namun ia gampang panik. Ia mencintai istrinya, Carmela yang diperankan Edie Falco, dan juga seorang ayah penyayang, namun disisi lain ia juga terlibat perselingkuhan.
Tony secara teratur bertemu seorang terapis yang diperankan oleh Lorraine Bracco, untuk menyembuhkan masalah kegelisahan dan masalah-masalah lain yang berkaitan dengan ibunya.
Serial drama yang membawa Gandolfini meraih tiga penghargaan Emmy Award sebagai pemeran terbaik pria itu, oleh banyak kritikus saat itu disebut sebagai drama terbaik yang pernah disiarkan televisi Amerika Serikat.
Peran Gandolfini juga membuka jalan bagi munculnya tayangan lain yang berkisah seputar karakter yang tak sempurna dan bukan pahlawan, mulai dari Dexter dan Breaking Dad hingga Mad Men dan Nurse Jackie.
Sebagai warga asli New Jersey, Gandolfini sempat bekerja sebagai pengemudi truk, tukang pukul, dan manajer klub malam di New York, sebelum ia mengikuti kelas akting bersama seorang teman.
"Saya juga tidak pernah berada di lingkungan aktor sebelumnya," katanya kepada majalah Time,
"Dan saya katakan kepada diri sendiri, orang-orang ini sungguh aneh; ini sepertinya menarik." (EL)
Sejak The Sopranos mengakhiri enam seri tayangannya pada Juni 2007, Gandolfini muncul dengan sejumlah peran layar lebar, termasuk film thriller spionase Zero Dark Thirty dan komedi The Incredible Burt Wonderstone.
Sebelum meninggal, Gandolfini tengah terlibat proyek pembuatan serial HBO berjudul Criminal Justice.
HBO menolak berkomentar lebih jauh tentang serial tersebut namun mengatakan bahwa serial tersebut masih dalam pengembangan dan Gandolfini terlibat di dalamnya.
"Kami semua terkejut dan merasakan kesedihan mendalam atas kehilangan anggota keluarga yang kami sayang," kata saluran televisi tersebut dalam pernyataannya, seperti dikutip dari Antara.
Nama Gandolfini mencuat saat memerankan Tony Soprano, tokoh fiksi kepala geng keluarga New Jersey dalam serial The Sopranos.
Sebagai Tony Soprano, Gandolfini membuat sebuah tokoh gangster yang jauh berbeda dengan gambaran dalam film-film Amerika Serikat sebelumnya.
Ia sanggup membunuh musuh dengan tangannya sendiri namun ia gampang panik. Ia mencintai istrinya, Carmela yang diperankan Edie Falco, dan juga seorang ayah penyayang, namun disisi lain ia juga terlibat perselingkuhan.
Tony secara teratur bertemu seorang terapis yang diperankan oleh Lorraine Bracco, untuk menyembuhkan masalah kegelisahan dan masalah-masalah lain yang berkaitan dengan ibunya.
Serial drama yang membawa Gandolfini meraih tiga penghargaan Emmy Award sebagai pemeran terbaik pria itu, oleh banyak kritikus saat itu disebut sebagai drama terbaik yang pernah disiarkan televisi Amerika Serikat.
Peran Gandolfini juga membuka jalan bagi munculnya tayangan lain yang berkisah seputar karakter yang tak sempurna dan bukan pahlawan, mulai dari Dexter dan Breaking Dad hingga Mad Men dan Nurse Jackie.
Sebagai warga asli New Jersey, Gandolfini sempat bekerja sebagai pengemudi truk, tukang pukul, dan manajer klub malam di New York, sebelum ia mengikuti kelas akting bersama seorang teman.
"Saya juga tidak pernah berada di lingkungan aktor sebelumnya," katanya kepada majalah Time,
"Dan saya katakan kepada diri sendiri, orang-orang ini sungguh aneh; ini sepertinya menarik." (EL)